equityworld futures pusat

Rabu, 13 Maret 2019

Equityworld Futures Pusat : AS dilaporkan akan mulai memangkas lebih banyak ekspor minyak mentah Iran mulai Mei

Equityworld Futures Pusat : AS dilaporkan akan mulai memangkas lebih banyak ekspor minyak mentah Iran mulai Mei
Equityworld Futures Pusat – Reuters melaporkan bahwa Washington menargetkan untuk memotong ekspor minyak mentah Iran sekitar 20% menjadi di bawah 1 juta barel per hari (bpd) mulai Mei.

Harga minyak diperdagangkan lebih tinggi pada hari Kamis di Asia karena AS dilaporkan akan mulai memangkas lebih banyak ekspor minyak mentah Iran mulai Mei.

Mengutip dua sumber yang diberi pengarahan oleh pemerintahan Trump mengenai masalah ini,
"Tujuannya sekarang adalah mengurangi ekspor minyak Iran menjadi di bawah 1 juta barel per hari," kata salah satu sumber. Pemotongan akan dicapai dengan mewajibkan negara-negara pengimpor untuk mengurangi pembelian untuk menghindari sanksi A.S., sumber tersebut menambahkan.

Namun, penghentian total minyak Iran dalam jangka pendek tidak mungkin, karena pemerintahan Trump tetap khawatir bahwa itu akan memicu lonjakan harga minyak global.

Baca juga: Equityworld Futures Pusat : Alasan Petani AS Tetap Produksi Kedelai Di Tengah Perang Dagang China

Minyak Mentah AS WTI Futures naik 0,3% menjadi $ 58,41 pada pukul 11:50 ET (03:50 GMT), sementara Brent Oil Futures internasional naik 0,4% pada $ 67,83.

Dalam berita lain, Administrasi Informasi Energi A.S. melaporkan bahwa persediaan minyak mentah turun 3,86 juta barel dalam sepekan hingga 8 Maret dibandingkan perkiraan untuk membangun cadangan 2,66 juta. Pada minggu sebelumnya, persediaan melonjak 7,07 juta barel.

Produksi minyak mentah AS juga turun, turun 100.000 bpd menjadi 12 juta bpd.

Bullish juga dibantu oleh pernyataan utusan khusus AS Elliott Abrams pada hari Rabu bahwa Washington merencanakan sanksi lebih lanjut "sangat signifikan" pada minyak Venezuela.

Produksi dan ekspor minyak Venezuela telah terganggu oleh krisis politik dan ekonomi yang telah menyebabkan jutaan warga negara berjuang mencari makanan dan air selama berhari-hari.
Data dilansir dari REUTERS di analisa oleh Equityworld Futures Pusat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar