equityworld futures pusat

Selasa, 20 September 2016

Harga Minyak Dan Kebijakan The Fed Penyebab Turunnya Saham Saham Asia


PT Equityworld Futures, Tokyo - Bursa saham Asia melemah kepada perdagangan Rabu minggu ini. Harga minyak & kebijakan bank sentral global terutama bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve soal suku bunga tetap membayangi bursa Asia.

 Kepada perdagangan saham Rabu minggu ini, indeks saham MSCI Asia Pasifik turun 0,6 % kepada pukul 09.17 kala Tokyo. Indeks saham Jepang Topix merosot 0,5 %. Indeks saham Australia sedikit beralih. Indeks saham Selandia Baru/NZX 50 turun dalam lima sesi perdagangan.

 Bursa Asia condong tertekan ini imbas dari bursa saham AS alami posisi terendah dalam dua bln. Sementara itu, dollar AS condong menguat ke level teratas dalam dua bln ini.

 Volatilitas yg berlangsung di bursa saham seiring kekhawatiran tersangka pasar pada kebijakan bank sentral. Menurut Bank of America Corp,
 bank sentral perhitungkan memberikan stimulus buat meningkatkan dana cash oleh investor.
 diluar itu, investor pula mencari posisi aman menjelang jumpa bank sentral Jepang & the Fed terhadap minggu depan.

 "Investor disadarkan bersama valuasi tinggi, & suku bunga rendah tak akan berjalan selamanya. diluar itu, masih banyak risiko mendekati pemilihan AS, sekian banyak jumpa bank sentral, & harga minyak tetap bergejolak.

Pasar jadi bahaya diwaktu tergantung terhadap dukungan bank sentral," papar Mark Lister, Head of Private Wealth Research Craighs Investment Partners, seperti dikutip dari page Bloomberg, Rabu (14/9/2016). Volatilitas pula berlangsung di semua bursa saham global.

 Faktor ini ditunjukkan dgn indeks saham MSCI All Country melonjak ke level teratas sejak pertengahan Juli. "Sentimen bank sentral pengaruhi pasar, tak cuma di AS tapi dengan cara global. Itulah kebolehan yg mendominasi di seluruh bekal investasi," papar Bret Chesney, Senior Portfolio Manager Alpine Partners.

 Di pasar duit, indeks dolar Bloomberg sedikit beralih sesudah naik 0,7 % terhadap perdagangan Selasa minggu ini. Sedangkan yen melemah 0,2 prosen & ringgit merosot 0,7 prosen. Tidak cuma kebijakan bank sentral AS, harga minyak serta turut menekan bursa Asia.

 hal tersebut mengingat harga minyak berada di kisaran US$ 45 per barel. Di perdagangan Asia, harga minyak naik 0,7 % jadi US$ 45,21 per barel usai melemah 3 %. Berdasarkan data,
 stok minyak AS naik 1,44 juta barel terhadap minggu dulu maka menambah kekhawatiran tersangka pasar pada pasokan global yg berlebih.

Tubuh Energi Internasional juga memperkirakan pasokan minyak berlebih berlanjut terhadap 2017.

news by PT Equityworld Futures

Senin, 19 September 2016

Pernyataan Dubes Singapura Anil Kumar Nayar Mengenai Tax Amnesty


PT Equityworld Futures, Jakarta Duta Agung (Dubes) Singapura buat Indonesia Anil Kumar Nayar menegaskan,

pemerintah ataupun Otoritas Moneter Singapura (MAS) tak mengeluarkan kebijakan atau inisiatif apapun utk menghalangi pembuatan Acara Pengampunan Pajak (tax amnesty) di Indonesia.

 Bahkan Singapura mengaku tak takut apabila nantinya tidak sedikit dana dari negaranya mengalir ke luar lantaran kebijakan Indonesia ini.

 Factor ini, kata Anil juga telah ditegaskan Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati. "Ibu Sri Mulyani telah menuturkan sama sekali tiada inisiatif atau kebijakan dari Singapura utk menghalangi tax amnesty di Indonesia,"

tegas Anil waktu berbincang dgn sekian banyak jurnalis di Jakarta, seperti ditulis Selasa (20/9/2016).

Tuturnya, Otoritas Moneter Singapura justru menginstruksikan terhadap bank-bank di Singapura buat memfasilitasi nasabahnya termasuk juga Masyarakat Negeri Indonesia (WNI) yg mau mengikuti tax amnesty.

 "Tax amnesty itu kan regulasi atau inisiatif dari pemerintah Indonesia yg sedang terjadi. Pemerintah Singapura konsen tak ada upaya apapun menyetop terkait tax amnesty,

malah Otoritas Moneter Singapura meminta bank kooperatif memfasilitasi nasabahnya," terang Anil. Kala ditanya tentang kekhawatiran Singapura dana-dana tersebut bakal kabur atau pulang kampung ke Indonesia, Anil tak ambil pusing.

 Dirinya menyikapi dgn tenang. "Di pusat keuangan kan, dana ada yg masuk & ke luar, itu bukan isu. Namun seandainya ada tuduhan bahwa kami cobalah stop ini (tax amnesty) itu tak benar & telah diklarifikasi," ucap dirinya.

news by PT Equityworld Futures

Minggu, 18 September 2016

Study Terbaru Mengenai Manfaat Pizza


PT Equityworld Futures, Jakarta beberapa perihal yg dapat mendorong produktivitas seorang dalam bekerja. 

Bayaran akbar, promosi jabatan sampai beraneka ragam keuntungan di kantor kemungkinan pemicunya.

Tetapi Profesor & Ariely dari Duke University menyampaikan factor tidak sama. Dia mengungkap bahwa menyantap pizza nyata-nyatanya dapat meningkatkan semangat Kamu diwaktu bekerja.

PT Equityworld Futures:

Melansir foxnews.com, Senin (19/9/2016) penelitian tersebut dibukukan dgn judul Payoff : The Hidden Logic That Shapes Our Motivations.

Profesor Ariely lakukan penelitian kepada pekerja yg berada di Israel.
 Dalam penelitiannya, Professor Ariely mengunakan tiga macam penghargaan pada Petugas kantor yang merupakan dorongan bagi mereka buat lebih semangat dalam bekerja.

Para pekerja dipersilakan utk pilih hadiah apa yg nantinya mau dia sanggup, kala mencapai target terhadap pekerjaannya.

Perusahaan sudah sediakan banyaknya tiga pilihan, yakni voucher pizza cuma-cuma, bonus duit cash, & serta hadiah dari atasan.

Akhirnya, para pekerja nyatanya lebih pilih membawa voucher pizza sbg penghargaan yg mereka inginkan. 
Presentase Petugas yg pilih pizza lebih tidak sedikit dibanding bersama dua penghargaan yang lain.


Ariely menganalisa bahwa pizza sendiri diakui dapat menambah kedekatan & keintiman antar group kerja di suatu kantor. Pizza pula dapat jadi satu penumbuh semangat utk bekerja lebih keras di kantor.

Hasil penelitian tersebut mengungkap bahwa produktivitas pekerja dapat meningkat sampai 6,6 prosen sesudah diberikan insentif berupa makanan pizza.

Kamis, 15 September 2016

Bursa Asia Menguat Dampak Melemahnya Data Ekonomi AS


PT Equityworld Futures, Jakarta Bursa Asia menguat terhadap pembukaan perdagangan Jumat (16/9/2016) sesudah data ekonomi AS melemahkan bisa jadi kenaikan suku bunga kepada minggu depan.

MSCI Indeks Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,15 peersen. 
Indeks Nikkei Jepang pula menguat 0,3 prosen, sementara Australia 0,9 prosen naik.

Pasar Korea Selatan, China & Taiwan tutup sebab hri libur.
Penjualan ritel & manufaktur kepada Agustus turun lebih dari yg dibayangkan.

"Siapapun yg berencana menmbahkan suku bunga terhadap September dari Federal Reserve tentu tengah merasa gerah sesudah launcing tanda-tanda kerapuhan ekonomi," ucap Chris Weston, 

Kepala Strategis Pasar di IG di Melbourne dilansir dari reuters, Jumat (16/9/2016).
Diawal Mulanya, indeks saham global Wall Street serta bergerak senada sebab latar belakang yg sama. 

Wall Street reli 1 % terhadap penutupan perdagangan tempo hari. 
Data menunjukkan penjualan ritel & gerakan industri turun lebih dari yg diinginkan kepada bln Agustus. Laporan yang lain, 

yg menunjukkan perlambatan dalam pertumbuhan tugas & merosotnya gerakan manufaktur bulanan, laebih lanjut meredam cita-cita bahwa Federal Reserve bakal menaikkan suku terhadap jumpa pekan depan.

"Hal-hal ini tak menunjuk ke kepentingan buat Fed menaikkan suku bunga kepada bln September. Itu salah satu argumen Kamu menonton rally hri ini," kata Jamie Cox, managing partner Harris Financial Grup di Richmond.